Selasa, 1 Oktober 2013
Bersiaplah untuk membaca tulisan yang panjang, karena hari ini adalah hari yang panjang bung!
Pada hari ini agenda acara adalah pengenalan dengan mentor. Seperti biasa pukul 07.30 kami semua sudah berkumpul di lantai 12 di ruangan untuk program induksi oleh Itjen. Sekitar pukul 08.00 masuklah seorang wanita cantik ke ruangan bersama dengan mas Ihsan. Wanita cantik itu kemudian memperkenalkan dirinya, namanya adalah Maria Alexandra (Mbak Sandra). Setelah berkenalan sedikit kemudian dijelaskan bahwa acara pagi itu akan diisi dengan permainan yang menarik dan berhadiah tentunya, yang akan dipandu oleh mbak Sandra.
Permainan pertama bisa dibilang pemanasan sebelum masuk ke main event berupa permainan berhadiah (saya termasuk orang yang bersemangat kalau mendengar embel-embel hadiah). Pemanasannya adalah berupa senam jari yang terdiri dari dua bagian yang akan saya jelaskan nanti. Mohon maaf saja kalau membaca penjelasan dari saya akan sedikit membingungkan, kalau anda susah mengertinya silahkan gunakan imajinasi dan kreativitas anda saja. Berikut penjelasan dari permainan pertama :
1. Bagian pertama, kami berdiri dan diminta membentuk angka dengan jari di tangan kanan yang kemudian di tempelkan ke telapak tangan kiri kemudian berganti ke jari di tangan kiri masih membentuk angka yang sama dan menempelkannya ke telapak tangan kanan. Angka yang dibentuk adalah 1-4 dengan keterangan kalau angka 1 itu 1 jari, angka 2 itu 2 jari, dan seterusnya berurutan dari 1-4, kembali ke 3, sampai 1 lagi, dan seterusnya. Permainan juga diiringi dengan musik dan diiringi gerakan kaki kiri ke kanan dan sebaliknya. Untuk tahap ini tampaknya belum ada yang kesulitan.
2. Bagian kedua, kami masih berdiri dan diminta menghubungkan jari yang sama antara tangan kiri dan kanan, misanya kelingking dengan kelingking, jempol dengan jempol. Jari-jari tersebut kemudian dianggap mewakili sebuah angka dengan jempol merupakan angka 1 dan seterusnya sampai kelingking merupakan angka 5. Kemudian mbak Sandra akan menyebutkan angka 1-5, apabila yang disebut angka 1 maka jempol harus membuat gerakan memutar sementara jari yang lain masih harus berhubungan. Untuk jempol sampai telunjuk masih terbilang gampang, tetapi ketika sampai ke bagian jari manis tampak banyak yang kesulitan, termasuk saya. Di sini kami mendapat penjelasan dari mbak Sandra kalau yang agak kesulitan dalam permainan tadi mungkin memiliki kelebihan di gerakan motorik kasar sedangkan yang lihai dalam memainkan jari itu memiliki kelebihan di gerakan motorik halus. Kalau untuk gerakan motorik kasar mungkin saja kita bisa meninju sampai orang terpental Sedangkan untuk gerakan motorik halus misalnya keahlian dalam bermain musik seperti gitar.
Masuk ke main event permainan berhadiah (yang sangat saya tunggu-tunggu) yang terdiri dari empat bagian. Kami diminta meminggirkan meja dan kursi agar kami semua bisa berdiri berkeliling dan membentuk lingkaran. Di sini semuanya merupakan permainan yang asyik (apalagi dengan embel-embel hadiah) berikut penjelasannya:
1. Permainan yang pertama adalah kami diminta berdiri berkeliling dengan posisi tangan kiri menempelkan jari telunjuk ke telapak tangan kanan teman di sebelah kiri kita sedangkan tangan kanan kita membentuk posisi terbuka dan datar yang akan ditempelkan jari telunjuk tangan kiri teman di sebelah kanan kita. Aturannya adalah kami akan dibacakan cerita dan apabila disebutkan kata “Harimau” dalam cerita tesebut maka kami harus menangkap jari telunjuk teman di sebelah kanan kita sembari menghindari tangkapan dari teman disebelah kiri kita. Permainan dimulai dengan 1 kali trial sebelum permainan sesungguhnya. Setelah permainan dimulai baru sebentar saja sudah banyak yang gagal dan dikeluarkan dari permainan, permainan terus berlanjut sampai akhirnya terpilih 1 orang pemenang yang akan mendapat hadiah (yang sayang sekali bukan saya). Setelah permainan teman-teman diminta memberikan pendapat mengenai manfaat dari permainan tersebut. Hal-hal yang bisa dipetik adalah misalnya dalam melakukan sesuatu kita harus dituntut berkonsentrasi penuh dan selalu mendengarkan instruksi dengan serius agar apa yang diinstruksikan itu bisa kita laksanakan dengan baik.
2. Pada permainan kedua kami masih berdiri membentuk lingkaran tetapi ada yang berbeda, pada punggung kami masing-masing ditempeli satu kata. Kami diminta berpasangan satu sama lain, dimana satu orang yang bertanya sedangkan yang satunya menjawab pertanyaan. Aturannya adalah pertanyaannya harus berupa pertanyaan tertutup misalnya “Apakah itu benda hidup?” dan jawabannya hanya terdiri dari tiga opsi yaitu “Ya”, “Tidak”, dan “Bisa jadi”. Setelah itu permainan dimulai dan terpilihlah tiga orang tercepat yang mendapat hadiah. Sebenarnya selain kemampuan menebak jawaban di sini juga diperlukan keberuntungan agar mendapat kata yang mudah. Karena saat melihat punggung teman-teman terdapat jawaban-jawaban yang masuk kategori sulit atau malah mustahil, contohnya : Miley, Rihanna, Beyonce, Batanghari. Terbersit dalam pikiran saya “Itu cara nanyanya gimana ya?”. Setelah itu kami juga diminta sharing pendapat tentang pengalaman tadi. Di sini bisa diambil manfaat untuk memperoleh suatu jawaban yang kita kehendaki diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik.
3. Sebelum memulai permainan ketiga kami diminta mengembalikan meja dan kursi ke posisi semula dan duduk kembali ke tempat masing-masing. Untuk permainan ini kami akan dites pengetahuannya tentang Itjen. Kami dibagikan selembar kertas yang diatasnya sudah ada semacam road map yang memiliki cabang-cabang yang berujung pada nama-nama kota di Indonesia. Aturannya adalah sebagai berikut kami akan diberikan pertanyaan seputar Itjen dan apabila jawaban dari pertanyaan benar maka kami diharuskan belok ke kanan pada percabangan dan memberi tanda di kertas, sedangkan kalau salah maka jalan yang dipilih adalah belok ke kiri sampai mencapai ke sebuah kota. Setelah 1 kali trial maka permainan dimulai dengan peserta yang sampai di kota yang benar boleh ikut melanjutkan sedangkan yang salah itu tidak ikut lagi. Contoh salah satu pertanyaannya “ Pegawai Itjen itu berjumlah 647 orang”. Permainan berlanjut sampai akhirnya terpilih 3 orang pemenang.
4. Permainan terakhir dimainkan secara berkelompok dan sayang sekali tidak ada yang menang. Setiap kelompok diminta maju ke depan dan membentuk sebuah barisan. Satu orang akan diberikan sebuah kalimat yang akan diperagakan ke orang di depannya yang kemudian akan diperagakan kembali sampai ke orang terakhir. Menurut saya ini permainan yang paling menarik karena menuntut kreativitas dari teman masing-masing untuk mengekspresikan kata-kata dalam bentuk gesture saja. Gelak tawa juga tidak bisa dihindari karena beberapa kelompok sangat lucu dalam memperagakan kata-kata misalnya untuk kata “Tukang bubur naik Haji”, “Terlambat masuk kerja”, kami yang menonton dibuat tertawa karena melihat gaya dan gerakan yang aneh-aneh. Selain itu pada beberapa kelompok, pada saat baru sampai ke orang kedua atau ketiga gerakan sudah berubah karena ada yang berimprovisasi dan akhirnya sampai ke orang terakhir malah beda. Untuk kelompok CPA sendiri kami mendapat kata-kata “Menara Eiffel” dengan urutan Mira, Azam, Ma’ruf (saya), Willy, dan Rizky. Dimana Mira sebagai pemeraga pertama dan Rizky yang menebak di akhir. Mira memeragakan dengan membentuk semacam atap (menurut pemahaman saya) kemudian dengan simbol love yang ditebak Rizky bahwa itu adalah “Cinta Segitiga”. Di sini bisa dipetik makna bahwa setiap orang mengintrepetasikan sebuah informasi itu berbeda-beda dan selalu ada unsur subjektif dalam komunikasi, maka dari itu kita harus selalu berusaha agar kita bisa menerima informasi yang tepat dari komunikasi yang kita lakukan. Kemudian timbul pertanyaan, kenapa Mira memperagakan menara Eiffel dengan gerakan di atas? Hanya Tuhan dan Miralah yang tahu.
Sebelum makan siang kami diberikan pengarahan bahwa kami akan dibagi ke kelompok kecil dengan anggota 2-3 orang. Setiap kelompok akan mendapat 1 mentor yaitu para Kasubbag yang ada di Itjen. Selesai istirahat kami diminta datang ke mentor masing-masing dan memperkenalkan diri serta setidaknya menanyakan sedikit informasi berupa nama, nama istri/suami, dan lama memangku jabatan tersebut. Selain itu kami diberikan surat pengantar yang akan diserahkan serta diminta untuk mengundang mentor ke ruangan pada jam 14.30. Setelah Itu kami dipersilahkan untuk makan siang dan sholat.
Selesai makan dan sholat, kami menyebar ke lantai masing-masing tempat para mentor kami berada. Beberapa kelompok sukses bertemu dengan mentor, tetapi cukup banyak juga yang tidak bisa bertemu dikarenakan sedang tidak ada di tempat karena sedang bertugas di luar. Sebelum pukul 14.30 baik yang sukses bertemu mentor maupun tidak kembali ke ruangan.
Sekitar pukul 14.30 para mentor hadir di ruangan. Cukup banyak mentor yang bisa hadir, beliau masing-masing memperkenalkan diri dan bercerita sedikit mengenai pengalaman, dan tentu saja tidak lupa memberikan pesan dan nasihat yang sangat bermanfaat, beberapa yang berkesan yaitu:
· Bapak Hisyam Haikal (Kasubbag Perencanaan Anggaran) : “Semua yang ada di Itjen itu auditor baik yang ada di Sekretariat maupun Inspektorat”.
· Bapak Budi Prayitno (Kasubbag Tata Usaha dan Kehumasan) : “Jadilah orang yang bermanfaat buat orang lain” dan “Jangan menunggu diberi pekerjaan”.
· Bapak Hari Purnomo (Kasubbag Protokoler dan Rumah Tangga) : “Orang yang tidak pernah gagal itu orang yang tidak punya target” dan “Pelayanan itu penting”.
· Bapak Haryadi (Kasubbag Perlengkapan) : “Berikan yang terbaik, jangan mengharapkan apa-apa” dan “Jangan banyak mengeluh”.
Pak Jimmi juga mengatakan ini adalah bentuk simulasi dari dunia kerja, bagaimana susahnya bertemu orang dan mendapatkan data, tetapi setidaknya kita telah berusaha. Sekitar jam 17.00 dikarenakan waktu sudah menunjukkan waktu pulang acara disudahi dan kami dipersilahkan untuk pulang.
Kepala Subbagian Perencanaan Anggaran Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Muhammad Hisyam Haikal, S.E. Sumber : www.itjen.depkeu.go.id |
0 komentar: