Senin 7 Oktober 2013
“Memberi kebaikan lebih baik daripada menerima kebaikan”
Minggu kedua, hari pertama. Pada hari ini agenda ceramah pimpinan akan dilanjutkan. Sesi pertama akan diisi oleh Bagian Perencanaan dan Keuangan sedangkan sesi kedua akan diisi oleh Inspektorat II. Sekitar pukul 08.00 para pejabat dari Bagian Perencanaan dan Keuangan yang sering disingkat Bag. PK hadir di ruangan. Acara dibuka oleh Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan yaitu Ibu Renowidya. Juga hadir di ruangan Kepala Subbagian Perencanaan Bapak Hisyam Haikal, Kepala Subbagian Perbendaharaan Bapak Syarifuddin, dan Kepala Subbagian Permintaan Pembayaran dan Penggajian Ibu Maya Damayanti. Kepala Subbagian Akuntansi yaitu Bapak Denis Yudosusilo tidak bisa hadir karena beliau sedang belajar di luar negeri.
Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Renowidya, Ak., MAFIS |
(kiri) Kepala Subbagian Permintaan Pembayaran dan Penggajian Maya Damayanti, S.E., Ak. (kanan) Kepala Subbagian Perbendaharaan Syarifuddin, S.S.T. |
Ibu Reno membuka acara dengan memperkenalkan diri dan mengucapkan selamat bergabung kepada kami. Beliau juga memperkenalkan para Kasubbag yang hadir di ruangan dan menjelaskan secara umum tugas setiap Subbag. Dikarenakan Beliau dan Bapak Syarifuddin ada tugas ke luar kota, Beliau tidak bisa berlama-lama hadir di ruangan. Tetapi tidak lupa Beliau memberikan beberapa pesan dan nasihat yang sangat bermanfaat kepada kami yaitu tentang bagaimana bersikap sebagai anak baru yaitu:
- Sebagai anak baru kita harus selalu menyapa orang yang kita temui, terutama di lift.
- Setelah kita ditempatkan, kita akan banyak melihat berbagai macam contoh orang-orang, maka dari itu ambillah contoh yang baik.
- Sebagai anak baru kita pasti akan bertanya di mana tempat yang enak, sebenarnya tidak ada tempat yang enak. Yang bisa membuat suatu tempat menjadi enak atau tidak tergantung pada diri kita sendiri.
- Jangan pernah berkata tidak bisa, itu berarti kita gagal pada kesempatan pertama. Jawab dengan “Saya akan coba”.
- Anak baru harus punya rasa ingin tahu yang besar sehingga akan ada kemauan untuk belajar.
- Selalu berinisiatif untuk membaca tugas, fungsi, SOP, dan bertanya pada kakak-kakak senior.
- Selalu pulang setelah semua pekerjaan selesai terutama pekerjaan yang bersifat urgent. Jangan terburu-buru untuk pulang, hormatilah orang lain yang sedang bekerja.
- Datanglah sebelum pukul 07.30 agar kita bisa mengenal lingkungan.
Setelah memberikan pengarahan, Bu Reno dan Bapak Syarifuddin berpamitan untuk ke luar kota karena tugas. Pengarahan lalu dilanjutkan oleh Bapak Hisyam Haikal. Beliau juga mengucapkan selamat bergabung kepada kami. Beliau memulai pengarahan dengan menjelaskan bahwa perencanaan adalah nyawa dari organisasi. Apabila dari perencanaan saja sudah gagal maka sama saja kita merencanakan untuk gagal.
Kepala Subbagian Perencanaan dan Anggaran Muhammad Hisyam Haikal, S.E. |
Selanjutnya Beliau menjelaskan tentang tugas Bagian Perencanaan Keuangan antara lain:
- Penyusunan Renstra, RKT-PK, Rencana Anggaran, PKPT, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
- Urusan Perbendaharaan.
- Pengajuan permintaan pembayaran dan pengelolaan gaji dan tunjangan.
- Akuntansi dan Laporan Perpajakan.
Semua tugas diatas mengalir, karena subbagian-subbagian di Bag. PK itu tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan saling berhubungan. Beliau juga memaparkan struktur Bag. PK yang terdiri dari 1 orang Kabag, 4 orang Kasubbag, dan 27 Pelaksana yang semuanya berjumlah 32 orang pegawai. Selain menjelaskan tentang Bag. PK, beliau juga bercerita tentang pengalaman dari awal masuk Itjen dan bertugas sebagai seorang auditor hingga sekarang menjabat sebagai Kasubbag Perencanaan.
Pengarahan dilanjutkan oleh Ibu Maya yang dimulai dengan perkenalan oleh Beliau. Selain berkenalan beliau juga menjelaskan sedikit tentang tugas di Subbag Permintaan Pembayaran dan Penggajian yaitu antara lain mengelola pembayaran gaji dan TKPKN.
Masuk ke sesi tanya jawab beliau memberikan apresiasi atau penghargaan kepada setiap orang yang bertanya. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengajukan beberapa pertanyaan seperti pengalaman ketika masih menjadi auditor dulu yaitu bagaimana cara mengkomunikasikan hasil audit kepada auditee dengan baik. Pertanyaan kedua apakah ada ilmu yang bisa diterapkan dari hasil bekerja sekian lama. Dan pertanyaan terakhir yaitu bagaimana cara agar tetap teliti ketika beban kerja sedang berat-beratnya. Untuk pertanyaan pertama beliau menjawab dengan menjelaskan bahwa terdapat teknik-teknik audit agar auditee bisa paham dan menindaklanjuti tanpa merasa terbebani. Sedangkan ilmu yang dibawa mayoritas berasal dari ilmu sebagai auditor seperti skeptis, di sini beliau berpesan agar ilmu yang dibawa itu yang baik saja. Sedangkan untuk jawaban dari pertanyaan terakhir Beliau menjelaskan dengan mengambarkan keadaan di Bag. PK, pada saat saat salah satu Subbag sedang sibuk maka semua tenaga dikerahkan ke sana dan dibentuk piket.
Di akhir acara Bapak Hisyam memberikan hadiah kepada para penanya berupa buku karangan Beliau yang berjudul “Ayahku Auditor, Ayahku Pahlawan”. Hadiah ini juga diberikan kepada 3 orang wanita yang berani maju ke depan, salah satu wanita berani itu adalah Mira. Saat ditanya apa yang akan dilakukan Mira di Itjen, dia berkata akan membuat Itjen bangga akan keberadaannya, sebagaimana ia bangga menjadi bagian dari Itjen.
Sebelum istirahat siang, kami berkenalan dengan dua senior kami dari STAN yang saat ini bertugas di bagian kepegawaian, Mas Irsyad Qomar dan Mba Rinai Purnamasuri. Mas Irsyad adalah staf Subbagian Jabatan Fungsional dan Evaluasi kinerja yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Ia lulus dari D3 Akuntansi STAN tahun 2011. Mba Rinnai adalah staf Subbagian Umum yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Ia lulus dari D3 Akuntansi STAN tahun 2010. Mereka pun sharing pengalaman, suka dan duka selama menjadi pegawai Itjen.
Orang - Orang Hebat! (ki-ka) Reza Ahmada - Febrian D. Prasetyo - Nur Ma'Ruf - Hibatul Wafi - Wira Jeffris - Arfan S. Ramadhan - Maftuh Prihantono |
Mira dengan hadiah dari Pak Hisyam |
(kiri) Irsyad Qomar, A.Md. (kanan) Rinai Purnamasuri, A.Md. |
Sesi kedua diisi oleh Inspektorat II yang dibuka oleh Pengendali Teknis Inspektorat II Bapak Ali Mugiono. Beliau menjelaskan untuk menjadi auditor di Inspektorat II tidak cukup hanya sekedar lulus diklat, tidak sekedar cerdas atau pintar, tetapi harus tangguh. Hal ini penting karena para auditor di Inspektorat II akan menghadapi petugas berseragam di lapangan nantinya.
(kiri) Pengendali Teknis Inspektorat II Ali Mugiono, S.E., M.Si. (kanan) Kepala Subbagian Assessment dan Mutasi Kepegawaian Jimmi Lapotulo, S.E., Ak., M.Si., MBA |
Beliau memberikan pengarahan dengan menggunakan presentasi berjudul “Peran Internal Audit Dalam Transformasi Kelembagaan Institusi Kepabeanan dan Cukai”. Di sini beliau menjelaskan tugas dan fungsi Inspektorat II sesuai dengan PMK-184/PMK.01/2010 pasal 1465, lingkup kegiatan DJBC sesuai dengan Undang-Undang tentang Kepabeanan yaitu UU Nomor 17 Tahun 2006 dan Undang-Undang tentang Cukai yaitu UU No.39 Tahun 2007.
Beliau juga menjelaskan empat bidang misi DJBC yaitu:
- Trade facilitation
- Industrial Assistance
- Revenue Collection
- Community Protection
Sampai penjelasan di atas beliau melakukan sedikit penyegaran agar kami semua tidak mengantuk. Penyegaran dilakukan dengan menyanyikan sebuah lagu yang hanya terdiri dari empat kata yaitu “Marina”, “Menari”, “di Menara”, dan “Maryono” dipimpin oleh Aditya Eka Maulana. Setiap kata tersebut ada gaya tersendiri, urutannya boleh dibolak-balik, serta diminta satu orang untuk menjadi pemimpin di depan. Selesai penyegaran pengarahan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai risiko kepabenan yaitu masuknya barang berbahaya dan tidak terpungut dengan benar.
Refreshing (kiri) Pemimpin Gerakan : Aditya Eka Maulana (kanan) Bapak Ali Mugiono |
Selanjutnya juga dijelaskan bahwa untuk menjadi organisasi yang modern semua orang harus berkomitmen untuk melakukan perubahan. Ada empat kondisi lingkungan perubahan yaitu volatility, uncertainty, complexity,dan ambiguity. Terdapat juga empat hal yang harus dilakukan perubahan yaitu process, approaches, control, dan risk response. Untuk menjadi organisasi modern terdapat prasyarat sebagai berikut:
- Inovatif
- Profesional
- Taat hukum
- Berintegritas
Di akhir pengarahan Beliau berpesan bahwa ada dua jenis manusia di dunia ini yaitu giver dan taker. Manusia tipe taker merasa kebutuhannya lebih besar dan apabila tidak dipenuhi maka akan mengeluh. Sifat ini apabila dipupuk akan tumbuh menjadi rasa serakah yang akan menjadi cikal bakal tindakan korupsi. Manusia tipe giver adalah manusia yang merasa berlebih, bekerja secara optimal, bekerja tulus dan ikhlas, tidak perlu diminta, serta bekerja tidak hanya pada apa yang menjadi tugasnya. Oleh karena itu beliau berpesan untuk membangun karakter giver agar bisa menjadi orang yang profesional.
Sebelum pulang dilakukan semacam preview terhadap blog masing-masing kelompok. Di sini Bapak Jimmi memberikan komentar terhadap setiap blog. Beliau juga memberikan tugas tambahan yaitu berkenalan dengan para pegawai dan pejabat Itjen serta berfoto bersama mereka dengan syarat minimal terdapat dua orang dari kelompok. Tidak hanya berkenalan dan berfoto bersama kami juga diminta menanyakan nama, unit, dan alamat. Terdapat juga syarat kuota yang harus dipenuhi yaitu minimal 2 orang eselon II, 3 orang eselon III, 4 orang eselon IV, dan 5 orang pelaksana. Setelah itu kami dipersilakan untuk pulang.
0 komentar: